JURI MUDA DAN SENIOR DIPERCAYA KAWAL LOMBA BURUNG HARMONY CUP 3
November 12, 2019
The Young Harmony BC adalah tema yang diaplikasikan pada gelaran lomba burung Harmony CUP 3 yang siap meluncur 2 hari beruntun Sabtu dan Minggu 16-17 November 2019. Yang bisa dikatakan ini adalah event pestanya para kicaumania tanpa terkecuali di kota Malang dan sekitarnya, semua burung ocehan akan tumpek blek satu titik digantangan Harmony BC.
Selain di dominasi kicaumania Malang Raya, tim kicau kota tetangga juga sudah siap menggempur dengan amunisi terbaiknya. Selain untuk bersilaturahmi sesama pecinta kicau burung, Harmony CUP 3 ini juga sebagai media adu setingan terbaik gaco-gaco papan atas didunia perkicauan, mengingat saat ini banyak sekali komunitas atau tim burung berkicau bermunculan.
Tim papan atas yang notabene langganan juara di event besar banyak yang ikut ambil bagian, hal ini akan memantik semangat para kicau mania untuk menseting gaconya sebaik mungkin agar bisa bertarung dengan amunisi tim besar berlabel Timnas (istilah pegantang).
Sudah jelas persaingan untuk menjadi yang terbaik akan semakin sengit, adu taktik, strategi dan adu kualitas akan terus mewarnai sepanjang jalannya perlombaan. Untuk itu sangat dibutuhkan juri atau pengadil yang ber-integritas tinggi untuk bisa menyelaraskan serta menghindari anggapan minor.
Bukan tidak mungkin setiap lomba burung berkicau pasti akan ada pihak yang merasa "dirugikan", kurang puas dengan cara penilaian dan masih banyak lagi. Untuk itu Mbah Wahyu selaku ketua suku Harmony BC sudah menyiapkan komposisi pengadil yang ideal, paduan juri senior dan juri muda sudah dipersiapkan dengan matang.
Juri senior yang masih aktif hingga saat ini yang bertugas di Harmony adalah Pak Huda dan Pak Solekan, kedua pengadil tersebut diharapkan untuk bisa menularkan ilmu dan pengalamannya selama ia berkarir kepada juri muda agar lebih matang.
Praktis hampir 2 tahun lamanya gantangan Harmony selalu memakai para juri muda setiap mengadakan gelaran lomba kicau burung, entah itu kelas latber, latpres maupun CUP. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan, regenerasi atau peremajaan itu sangat penting, tidak selamanya para juri senior itu bisa bertahan di dunia perkicauan semua pasti ada masanya.
Oleh karena itu kapan lagi kalau tidak mulai dari sekarang untuk mencetak bibit unggul, maka dipilihnya anak muda yang tahan banting untuk ditempa dan di TC ala gangnam style agar bisa melanjutkan jejak para senior nantinya.
Sudah siapkah wahai kamu anak muda??
 |
| Komposisi Juri Harmony BC |
Tim papan atas yang notabene langganan juara di event besar banyak yang ikut ambil bagian, hal ini akan memantik semangat para kicau mania untuk menseting gaconya sebaik mungkin agar bisa bertarung dengan amunisi tim besar berlabel Timnas (istilah pegantang).
Sudah jelas persaingan untuk menjadi yang terbaik akan semakin sengit, adu taktik, strategi dan adu kualitas akan terus mewarnai sepanjang jalannya perlombaan. Untuk itu sangat dibutuhkan juri atau pengadil yang ber-integritas tinggi untuk bisa menyelaraskan serta menghindari anggapan minor.
Bukan tidak mungkin setiap lomba burung berkicau pasti akan ada pihak yang merasa "dirugikan", kurang puas dengan cara penilaian dan masih banyak lagi. Untuk itu Mbah Wahyu selaku ketua suku Harmony BC sudah menyiapkan komposisi pengadil yang ideal, paduan juri senior dan juri muda sudah dipersiapkan dengan matang.
Lho kok pakai juri muda Mbah? Apakah hal ini tidak mengkhawatirkan??
Menurut perbincangan tim KicauPopuler dengan mbah Wahyu beberapa waktu lalu, bahwasanya selama ini gantangan Harmony BC selalu ingin memanfaatkan potensi anak muda dalam segala hal, salah satunya adalah juri muda. Hal itu sudah diaplikasikan sudah sejak tahun 2017 silam dimana waktu itu para juri senior banyak yang berpamitan untuk pensiun dari gantangan Harmony.Praktis hampir 2 tahun lamanya gantangan Harmony selalu memakai para juri muda setiap mengadakan gelaran lomba kicau burung, entah itu kelas latber, latpres maupun CUP. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan, regenerasi atau peremajaan itu sangat penting, tidak selamanya para juri senior itu bisa bertahan di dunia perkicauan semua pasti ada masanya.
Oleh karena itu kapan lagi kalau tidak mulai dari sekarang untuk mencetak bibit unggul, maka dipilihnya anak muda yang tahan banting untuk ditempa dan di TC ala gangnam style agar bisa melanjutkan jejak para senior nantinya.
Sudah siapkah wahai kamu anak muda??